PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2017 NTP SULAWESI BARAT 104,42
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat Juli 2017 sebesar 104,42; turun 0,22 persen dibandingkan NTP Juni 2017 yang sebesar 104,65. Selain itu, NTP menurut subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 99,25; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 104,17; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 108,67; Subsektor Peternakan (NTP-T) 103,31; dan Subsektor Perikanan (NTN) 103,99. NTP Subsektor Perikanan terbentuk dari gabungan perikanan tangkap dan budidaya perikanan yang memiliki NTP masing-masing sebesar 109,42 dan 94,47.
Hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya inflasi perdesaan di Sulawesi Barat pada Juli 2017 sebesar 0,39 persen, yang secara umum dipicu oleh meningkatnya indeks harga tiga kelompok pengeluaran yaitu indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,82 persen, indeks harga kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,04 persen, dan indeks harga kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,20 persen. Sementara itu, tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi perdesaan, yaitu indeks harga kelompok pengeluaran perumahan sebesar 0,03 persen, indeks harga kelompok pengeluaran sandang sebesar 0,33 persen, dan indeks harga kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,01 persen. Indeks harga kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi cenderung tidak mengalami perubahan.
Inflasi di daerah perdesaan terjadi di 26 provinsi di Indonesia, tertinggi di Gorontalo sebesar 1,59 persen dan terendah di Papua sebesar 0,01 persen. Sementara itu, tujuh provinsi lainnya mengalami deflasi perdesaan, tertinggi di Nusa Tenggara Timur sebesar 0,37 persen dan terendah di Jawa Timur sebesar 0,03 persen. Sulawesi Barat menempati urutan ke-17 dari 26 provinsi yang mengalami inflasi
perdesaan.
Untuk skala nasional, NTP bulan Juli 2017 sebesar 100,65; meningkat sebesar 0,12 persen dibandingkan bulan Juni 2017, dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,15 persen.